Kamis, 16 Desember 2010

Alamat IPv4

Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host.
sehingga bila host yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.
Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.

Pembagian kelas IPv4
Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
Kelas C
Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.
Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.
            Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
1.    Alamat publik
alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika intranet tersebut telah terhubung ke Internet.
Ketika beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat diprogram ke dalam sebuah router sehingga lalu lintas data yang menuju alamat publik tersebut dapat mencapai lokasinya. Di Internet, lalu lintas ke sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai, selama masih terkoneksi dengan Internet.

 

            Alamat Privat

Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik terhadap Internetwork IP. Pada kasus Internet, setiap node di dalam sebuah jaringan yang terhubung ke Internet akan membutuhkan sebuah alamat yang unik secara global terhadap Internet. Karena perkembangan Internet yang sangat amat pesat, organisasi-organisasi yang menghubungkan intranet miliknya ke Internet membutuhkan sebuah alamat publik untuk setiap node di dalam intranet miliknya tersebut. Tentu saja, hal ini akan membutuhkan sebuah alamat publik yang unik secara global.
Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi, para desainer Internet memiliki pemikiran yaitu bagi kebanyakan organisasi, kebanyakan host di dalam intranet organisasi tersebut tidak harus terhubung secara langsung ke Internet. Host-host yang membutuhkan sekumpulan layanan Internet, seperti halnya akses terhadap web atau e-mail, biasanya mengakses layanan Internet tersebut melalui gateway yang berjalan di atas lapisan aplikasi seperti proxy server atau e-mail server. Hasilnya, kebanyakan organisasi hanya membutuhkan alamat publik dalam jumlah sedikit saja yang nantinya digunakan oleh node-node tersebut (hanya untuk proxy, router, firewall, atau translator alamat jaringan) yang terhubung secara langsung ke Internet.
Untuk host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke Internet, alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan mutlak dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer Internet mereservasikan sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut sebagai ruangan alamat pribadi. Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai sebuah alamat publik. Alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal juga dengan alamat pribadi atau Private Address. Karena di antara ruangan alamat publik dan ruangan alamat pribadi tidak saling melakukan overlapping, maka alamat pribadi tidak akan menduplikasi alamat publik, dan tidak pula sebaliknya. Sebuah jaringan yang menggunakan alamat IP privat disebut juga dengan jaringan privat atau private network.
Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di dalam tiga blok alamat berikut:
·         10.0.0.0/8
·         172.16.0.0/12
·         192.168.0.0/16
Sementara itu ada juga sebuah ruang alamat yang digunakan untuk alamat IP privat dalam beberapa sistem operasi:
·         169.254.0.0/16

            10.0.0.0/8

Jaringan pribadi (private network) 10.0.0.0/8 merupakan sebuah network identifier kelas A yang mengizinkan alamat IP yang valid dari 10.0.0.1 hingga 10.255.255.254. Jaringan pribadi 10.0.0.0/8 memiliki 24 bit host yang dapat digunakan untuk skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat.

            172.16.0.0/12

Jaringan pribadi 172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 16 network identifier kelas B atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 20 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier, yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 17.16.0.0/12 mengizinkan alamat-alamat IP yang valid dari 172.16.0.1 hingga 172.31.255.254.

            192.168.0.0/16

Jaringan pribadi 192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 256 network identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 16 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting apapun di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 192.168.0.0/16 dapat mendukung alamat-alamat IP yang valid dari 192.168.0.1 hingga 192.168.255.254.

169.254.0.0/16

Alamat jaringan ini dapat digunakan sebagai alamat privat karena memang IANA mengalokasikan untuk tidak menggunakannya. Alamat IP yang mungkin dalam ruang alamat ini adalah 169.254.0.1 hingga 169.254.255.254, dengan alamat subnet mask 255.255.0.0. Alamat ini digunakan sebagai alamat IP privat otomatis (dalam Windows, disebut dengan Automatic Private Internet Protocol Addressing (APIPA)).
Hasil dari penggunaan alamat-alamat privat ini oleh banyak organisasi adalah menghindari kehabisan dari alamat publik, mengingat pertumbuhan Internet yang sangat pesat.
NAT (Network Address Translation)
Suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan. NAT (Network Address Translation) Firewall secara otomatis menyediakan proteksi terhadap sistem yang berada di balik firewall karena NAT Firewall hanya mengizinkan koneksi yang datang dari komputer-komputer yang berada di balik firewall. Tujuan dari NAT adalah untuk melakukan multiplexing terhadap lalu lintas dari jaringan internal untuk kemudian menyampaikannya kepada jaringan yang lebih luas (MAN, WAN atau Internet) seolah-olah paket tersebut datang dari sebuah alamat IP atau beberapa alamat IP. NAT Firewall membuat tabel dalam memori yang mengandung informasi mengenai koneksi yang dilihat oleh firewall. Tabel ini akan memetakan alamat jaringan internal ke alamat eksternal. Kemampuan untuk menaruh keseluruhan jaringan di belakang sebuah alamat IP didasarkan terhadap pemetaan terhadap port-port dalam NAT firewall.
2.    Broadcast domain adalah sebuah divisi logis dari sebuah jaringan komputer , di mana semua node dapat mencapai satu sama lain dengan siaran pada lapisan data link Sebuah domain siaran dapat berada dalam segmen LAN yang sama atau dapat dijembatani untuk segmen LAN lain.
Dalam hal teknologi populer saat ini: Setiap komputer yang terhubung ke sama Ethernet repeater atau switch adalah anggota dari broadcast domain yang sama. Selanjutnya, setiap komputer yang terhubung ke set yang sama-tersambung antar switch / repeater adalah anggota dari broadcast domain yang sama. Router dan layer yang lebih tinggi bentuk perangkat batas antara domain broadcast.
Hal ini sebagai dibandingkan dengan collision domain , yang akan semua node pada himpunan yang sama yang terhubung repeater lain, dibagi dengan switch dan jembatan belajar.Tabrakan domain umumnya lebih kecil daripada, dan terkandung di dalam, broadcast domain.
Sementara segala lapisan dua jaringan perangkat mampu membagi collision domain, broadcast domain hanya dibagi oleh lapisan 3 perangkat jaringan seperti router atau layer 3 switch.
Gateway default adalah node pada jaringan komputer yang menggunakan perangkat lunak jaringan ketika sebuah alamat IP tidak cocok dengan rute lain dalam tabel routing .
Dalam konfigurasi komputasi rumah, sebuah ISP sering menyediakan perangkat fisik yang baik menghubungkan perangkat keras lokal ke internet dan berfungsi sebagai gateway. Perangkat tersebut termasuk modem DSL dan modem kabel .
Dalam sistem organisasi gateway node yang rute lalu lintas dari workstation ke segmen jaringan Default gateway biasanya menghubungkan jaringan internal dan jaringan luar (Internet). Dalam situasi seperti ini, node gateway juga bisa bertindak sebagai server proxy dan firewall . Gateway ini juga terkait dengan kedua router , yang menggunakan header dan tabel forwarding untuk menentukan di mana paket dikirim, dan sebuah switch , yang menyediakan jalur sebenarnya untuk paket masuk dan keluar dari pintu gerbang.
Dengan kata lain, gateway default menyediakan entry point dan jalur keluar dalam sebuah jaringan.
Dan jika muncul Destination unreachable pesan yang dihasilkan oleh host atau gateway memberitahu klien bahwa tujuan tidak bisa diakses karena alasan tertentu. Sebuah Tujuan Unreachable pesan dapat dihasilkan sebagai hasil dari TCP , UDP atau ICMP transmisi lain. Unreachable port TCP terutama merespon dengan TCP RST daripada Unreachable kode Tujuan 3 seperti yang diharapkan.
Kesalahan tidak akan dihasilkan jika dat asli memiliki multicast alamat tujuan. Alasan untuk pesan ini mungkin termasuk: sambungan fisik ke host tidak ada (jarak tak terbatas), protokol ditunjukkan atau port yang tidak aktif, data harus terfragmentasi tetapi 'tidak fragmen'.
Dan jika muncul Request Time Out pada proses Ping Selama permintaan ping, Anda mungkin menerima beberapa balasan dari host remote yang bercampur dengan kesalahan Request timed out. Ini sering merupakan akibat dari jaringan padat.
3.    Sebuah subnetwork, atau subnet, adalah subdivisi terlihat logis dari sebuah jaringan IP . Praktek subnetwork menciptakan disebut subnetting.
Semua komputer yang milik sebuah subnet ditangani dengan, umum identik,-bit signifikan kelompok yang paling dalam mereka alamat IP . Ini bagian dari alamat ini dikenal sebagai awalan routing atau nomor jaringan. Ukuran awalan routing dapat diindikasikan menggunakan notasi CIDR atau melalui spesifikasi dari sebuah subnet mask
Manfaat subnetting bervariasi dengan masing-masing skenario penyebaran. Ini dapat menggunakan address space lebih efisien, dapat meningkatkan efisiensi routing, atau memiliki kelebihan dalam pengelolaan jaringan bila subnetwork secara administratif dikuasai oleh entitas yang berbeda dalam organisasi yang lebih besar. Subnet dapat diatur secara logis dalam arsitektur hirarkis, partisi ruang alamat jaringan organisasi ke dalam pohon-seperti struktur routing.
Jika menggunakan CIDR & VLSM :
Menggunakan CDIR Sebuah prefix routing dapat dinyatakan dalam notasi CIDR . Sebagai contoh, 192.168.1.0/24 menggambarkan sebuah subnet IPv4 mulai dari 192.168.1.0, memiliki 24 bit yang dialokasikan untuk awalan, dan sisanya, 8 bit, dicadangkan untuk pengalamatan tuan rumah. Awalan routing juga dapat digambarkan oleh suatu operasi logika OR dari bit masker diterapkan ke alamat dalam jaringan. Dalam IPv4, topeng disebut subnet mask dan dinyatakan dalam titik-titik desimal representasi-quad . Sebagai contoh, 255.255.255.0 adalah topeng jaringan untuk awalan 192.168.1.0/24.
Dalam IPv4, di atas disebutkan di-link penentuan diberikan hanya dengan dan netmask konfigurasi alamat, karena alamat tidak dapat memisahkan diri dari-link awalan di. [3] Untuk IPv6, bagaimanapun, pada-link penentuan berbeda secara rinci dan mengharuskan Tetangga Discovery Protocol (NDP). [4] [5] tugas alamat IPv6 untuk sebuah antarmuka tidak membawa persyaratan dari pencocokan di-link awalan dan sebaliknya, dengan pengecualian alamat link-lokal .
Dalam jaringan classful dalam IPv4, sebelum pengenalan CIDR, awalan jaringan bisa langsung diperoleh dari alamat IP, berdasarkan urutan bit urutan tertinggi. Kelas ini ditentukan (A, B, C) dari alamat dan oleh karena itu topeng jaringan. Sejak diperkenalkannya CIDR Namun, tugas dari sebuah alamat IP untuk antarmuka jaringan memerlukan dua parameter, alamat dan masker jaringan.
Menggunakan VLSM kinerja jaringan, subnetting routing meningkatkan kompleksitas, karena masing-masing dihubungkan subnet lokal harus diwakili oleh sebuah entri terpisah dalam tabel routing tiap router yang terhubung. Namun, dengan hati-hati desain jaringan, rute untuk koleksi subnet yang lebih jauh dalam cabang dari sebuah hirarki-pohon dapat diagregasikan oleh rute tunggal. Variable-length subnet masking (VLSM) fungsionalitas router komersial membuat pengenalan Classless Inter- Routing Domain mulus di Internet dan dalam jaringan perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar